November 14, 2025
IMG-20251023-WA0030

Tidore Kepulauan, Maluku Utara — Setiap pagi, sejumlah siswa di Dusun Tagalaya-Lifofa, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, harus menempuh perjalanan sejauh lima kilometer dengan berjalan kaki demi menuntut ilmu. Meski medan yang dilalui berat dan penuh lumpur, semangat mereka untuk bersekolah tidak pernah padam.

Jalan menuju sekolah yang belum beraspal membuat perjalanan mereka menjadi tantangan tersendiri, terlebih saat musim hujan tiba. Lumpur yang tebal sering kali membuat langkah mereka terseret, bahkan ada yang harus mengganti sepatu dua kali sebelum tiba di sekolah.

“Kalau hujan deras, jalan becek sekali. Kadang kami tergelincir atau harus jalan di pinggir kebun supaya tidak jatuh,” ujar Risma, salah satu siswi SMP setempat, saat ditemui di sela-sela perjalanan menuju sekolah.

Masyarakat setempat berharap pemerintah daerah dapat segera memperbaiki akses jalan menuju sekolah tersebut. Dengan infrastruktur yang lebih baik, anak-anak di wilayah itu bisa bersekolah dengan nyaman tanpa harus khawatir terjebak lumpur atau kehujanan di tengah jalan.

“Kami tidak minta jalan besar, cukup diaspal atau diratakan saja supaya anak-anak bisa jalan dengan aman,” kata Bapak La Ode, salah satu orang tua siswa.

Harapan besar pun disampaikan oleh para guru dan warga agar pembangunan jalan segera menjadi perhatian utama. Mereka yakin, akses pendidikan yang baik harus ditunjang dengan sarana transportasi yang memadai.

“Kami hanya ingin anak-anak bisa bersekolah dengan layak, tanpa harus bertarung dengan lumpur setiap hari,” tutup salah satu guru dengan nada harap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *