November 14, 2025
IMG-20250902-WA0045

Halmahera Selatan, Selasa 2 September 2025 – Aksi damai yang digelar Aliansi Mahasiswa Halmahera Selatan berujung ricuh. Aksi yang sejak awal berlangsung tertib itu bahkan sempat memberikan kesempatan kepada Wakapolres Halmahera Selatan, Kompol Aziz Ibrahim Muamar, untuk menyampaikan sambutan.

 

Dalam pernyataannya, Kompol Aziz menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online, Iffan Kurniawan, yang menjadi korban tertabrak mobil kepolisian saat demonstrasi di Gedung DPR RI beberapa waktu lalu. Ia juga mengimbau agar massa menyampaikan aspirasi dengan tertib serta menegaskan komitmen kepolisian untuk mengawal jalannya aksi.

 

Namun, kondisi di lapangan berbalik tegang. Massa mengaku dihalangi aparat kepolisian saat hendak melanjutkan long march menuju Kantor DPRD Halmahera Selatan. Aksi dihentikan aparat di Jalan Tomori, dekat Kantor Bupati. Situasi semakin memanas ketika aparat diduga melakukan pemukulan terhadap dua orng Masa Aksi sampai berdarah. Selain itu, kepolisian juga menembakkan gas air mata yang menyebabkan tiga demonstran tak sadarkan diri.

 

Seorang perwakilan mahasiswa menegaskan tuntutan mereka agar aparat membuka jalan menuju kantor DPRD serta bertanggung jawab atas korban pemukulan.

 

“Kami meminta aparat kepolisian memberikan jalan bagi aksi damai ini ke Kantor DPRD Halmahera Selatan. Polisi juga harus bertanggung jawab atas dua rekan kami yang menjadi korban pemukulan hingga harus dibawa ke rumah sakit,” tegas koordinator aksi.

 

 

 

Aliansi mahasiswa menilai tindakan represif aparat sebagai pemicu kericuhan. “Tujuan kami Orasi  di dengar oleh DPRD Bukan Di Dengar Oleh Polisi dan Salokan Got dan Gapura, Guna Apa Kami orasi tapi tidak Ada DPRD dan Pemerintah Daerah Di situ, ini Semua kan Keluhan Masarakat jadi harus Di sampaikan ke Penampung Aspirasi dalam hal ini Dewan Perwakilan Daerah ( DPRD) itu sendiri, Bukan Salokan dan Gapura Yang ada Yang kami Sampaikan orasi kami.kata sala satu masa Aksi dengan Nada kesal

 

Sala satu Masa Aksi Dalam orasinya juga Mengatakan  Kapolres Halmahera Selatan, AKBP Hendra Gunawan harus di copot dari jabatannya karena dianggap gagal menjaga keamanan, menghalangi jalannya aspirasi, serta melakukan tindakan anarkis terhadap massa aksi.

 

Publik pun menyoroti kinerja Polres Halmahera Selatan yang dinilai gagal melindungi masyarakat ketika menyampaikan aspirasi secara damai.

 

Sementara itu, Wakapolres Kompol Aziz Ibrahim Muamar, saat diwawancarai usai kejadian, menegaskan bahwa pihaknya hanya memprioritaskan keamanan.

 

“Saya hanya memikirkan keamanan, karena kejadian serupa sudah banyak terjadi di daerah lain. Kami melindungi seluruh rakyat, bukan kelompok tertentu saja. Silakan sampaikan aspirasi, kami siap mengawal. Tapi jangan ada anarkis, aspirasi harus tertib dan damai,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *